Wakayama : Bright Color of Autumn



Tahun ini aku menghabiskan musim gugur di wilayah Kansai, salah satunya di Prefektur Wakayama. Prefektur dimana pusat kegiatanku berada. Momiji atau daun musim gugur dengan warna merah, kuning, dan sedikit hijau yang sangat cerah adalah pemandangan yang aku nikmati setiap hari. Jangan iri ya!

Wakayama pada 22 November s/d 1 Desember 2017 memiliki suhu rata-rata 12 derajat celcius pada saat siang hari dan 7 derajat celcius pada saat malam hari, walaupun terkadang mencapai 3 derajat celcius pada saat malam hari. Sedikit tips nih, jangan lupa selalu membawa hand cream atau body lotion, lipbalm, dan air minum agar kulit tetap lembab dan tidak mengelupas pada saat dingin serta tidak dehidrasi.

Tsui Tsui Family

Di Wakayama, aku tinggal bersama host family yaitu Tsui Tsui family  yaitu Ottou-san (Ayah), Okaa-san (Ibu), dan anak tunggal dari Ottou-san dan Okaa-san yang bernama Tobimaru. Mereka adalah keluarga kecil sederhana yang sangat baik. Dirumah mereka, aku mendapatkan banyak pengalaman baru seperti tidur menggunakan futton atau kasur lantai yang tebal dan empuk yang sangat nyaman. Rasanya seperti ada didalam komik. Hehe. Selain itu mereka juga memperkenalkan aku dengan kebudayaan ofuro yaitu berendam setelah selesai mandi dan menyajikan makanan Jepang sehari-hari. Disini saya menyadari bahwa masakan Jepang sangat sederhana namun tak kalah lezat. Dalam satu sajian harus ada lauk seperti ayam, ikan, maupun daging sapi karena saya tidak dapat memakan daging babi, ada juga sup (biasanya miso soup), sayur dan buah-buahan segar, selain itu juga disajikan yogurt atau puding. 


Menyantap Sushi Bersama Ottou-san


Scrapbook from Tsui Tsui Family

Mount Koya (Koya-san)

Koya-san atau Gunung Koya adalah gunung yang berada di Prefektur Wakayama. Disana terdapat makam yang sangat luas dengan banyak pohon-pohon besar dimana orang-orang terkenal dan berpengaruh berada, Seperti makam keluarga Toyotomi Hidyoshi yang pernah memimpin Jepang, pendiri merek produsen otomotif terkenal yaitu Nissan, dan sebagainya. Gunung Koya memiliki ketinggian kurang lebih 1.000 meter, maka tidak heran jika disana memiliki suhu yang lebih dingin dari suhu dataran rendah Wakayama lainnya. Pada saat aku berkunjung, Koya-san memiliki suhu 6 derajat celcius walaupun di dataran rendah Wakayama lainnya memiliki suhu kurang lebih 12 derajat celcius pada saat siang hari.

Makam Pendiri Nissan 

Menelusuri Koya-san 

Takoyaki hangat di Koya-san yang dingin

Momiji di Koya-san

Tama Station

Tama Station adalah stasiun kereta yang memiliki kepala stasiun paling menggemaskan yang dapat dipanggil Tama. Tama adalah seekor kucing yang bertugas sebagai pemikat pengunjung. Destinasi yang cocok untuk pecinta kucing. Di Stasiun Tama ini disediakan pakaian petugas stasiun untuk berfoto. Selain itu, Stasiun Tama memiliki 4 jenis kereta yaitu Ichigo Train, Tama Train, Omocha Train, dan Umeboshi Train. Berdasarkan jenis-nya, design luar dan dalam kereta pun juga disesuaikan seperti Ichigo Train yang berarti kereta strawberry, memiliki tema strawberry yang sangat menarik. Nah, jika ingin membeli pernak-pernik Tama, Tama Station menyediakan tempat belanja souvenir yang tentunya sangat menggemaskan.


Ssst! Jangan Bangunkan Sang Kepala Stasiun

Tama Train & Umeboshi Train 

Bagian Dalam Tama Train 

Tama Train 

 Bagian Dalam Ichigo Train

Tama Station

Wakayama Foreign Language School

Pada hari pertama kami menapakkan kaki di Jepang, kami sempat mengunjungi Wakayama Foreign Language School. Disana kami diberi trial untuk mengetahui bagaimana kondisi belajar-mengajar disana. Mulai dari pelajar yang berasal dari korea dan Indonesia pun mempelajari Bahasa Jepang disini. Kami pun berkenalan dengan guru dan beberapa siswa di Wakayama Foreign Language School ini.

Suasana di Kelas Wakayama Foreign Language School


Wakayama University

Saya diberi kesempatan untuk mengunjungi Wakayama University. Universitas yang bekerjasama dengan BINUS University dalam menyelenggarakan program Japan Study Tour ini. Disini kami mahasiswa BINUS University dan mahasiswa Wakayama University berbagi cerita bagaimana kehidupan kami di Indonesia maupun mereka di Jepang, Mereka juga mengajak kami untuk melakukan campus tour dan memperkenalkan Universitas Wakayama kepada kami. 

Presentasi dari Mahasiswa Universitas Wakayama

Berbagi Cerita tentang Indonesia dan Jepang

Say Cheese!

Waktunya Makan Siang 

Campus Tour 



What Do You Think?

Manakah tempat favoritmu di Wakayama?
Silahkan komen dibawah dan jangan lupa untuk klik follow.
Terimakasih¬



コメント

  1. Saat di kayo-san karena memiliki pemandangan yang bagus dan sepertinya memiliki udara yang selalu sejuk

    返信削除
  2. Wah, takoyaki itu kelihatan enak sekali..

    返信削除
  3. keluarga home staynya baik banget ya..., perjalanan serta wisata disana sungguh mengasyikan dan juga tempat-tempat nya menarik

    返信削除
  4. Wahh... Makasih ya infonyaa...

    返信削除

コメントを投稿